TEKTONISME
Bentang alam dan relief di muka bumi selalu berubah
dari waktu ke waktu disebabkan oleh tenaga pembentuk muka bumi yang disebut
dengan tenaga geologi yang terdiri dari dua jenis yakni tenaga endogen dan
tenaga eksogen.
Tenaga Endogen, adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
bersifat membangun (konstruktif).
Tenaga endogen ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
- Tektonisme
- Vulkasnisme,
- Gempa bumi(seisme)
Tenaga Eksogen, adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar yakni berupa jatuhnya meteor ke bumi, tenaga air, angin, sinar matahari maupun tenaga dari makhluk hidup.
Bentuk Permukaan Bumi
Akibat Tenaga Eksogen :
- Pelapukan
- Pengikisan(erosi)
- Pengendapan (sedimentasi)
- Amblesan
Berdasarkan hasilnya,
proses geomorfi dibedakan menjadi :
- Degradasi adalah suatu proses yang menyebabkan turunnya ketinggian suatu permukaan bumi, yang meliputi proses pelapukan, erosi, dan masswasting.
- Agradasi adalah suatu proses yang menyebabkan naiknya suatu permukaan bumi yang meliputi sedimentasi atau pengendapan.
Gerak tektonik sendiri terdiri dari 2 jenis yakni :
1.
Gerak
Epirogenetik / Epirogenesa
Suatu peristiwa yang terjadi akibat
tenaga endogen yang menyebabkan permukaan bumi turun atau naik, meliputi
wilayah yang luas, prosesnya sangat lambat dan berlangsung dalam waktu yang
lama.
Gerak Epirogenetik dibedakan menjadi
2 yaitu :
- Epirogenetik Positif, adalah gerakan turunnya daratan sehingga seolah-olah permukaan laut naik. Contoh turunnya pulau-pulau di Indonesia di bagian timur (Kepulauan Maluku dan Kepulauan Banda).
- Epirogenetik Negatif, adalah gerakan naiknya daratan sehingga seolah-olah permukaan laut yang turun. Contoh naiknya Pulau Timor dan pulau Bbuton.
2.
Gerak Orogenetik
/ Orogenesa
Peristiwa yang terjadi akibat tenaga
endogen, meliputi wilayah yang sempit prosesnya relative lebih singkat dan
menghasilkan patahan dan lipatan yang merupakan bentuk lahan asal struktural yang
paling banyak di jumpai di permukaan bumi.
Merupakan
bentukan permukaan bumi yang terjadi karena tekanan yang lemah, tetapi
berlangsung secara terus menerus. Akibat tekanan tersebut,
lapisan kulit bumi terlipat sehingga membentuk puncak lipatan (antiklin) dan lembah lipatan (sinklin).
Tipe-tipe lipatan :
- Lipatan Tegak (Symmetric Folds) adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara simetris atau sama besar antara antiklinal dan sinklinal.
- Lipatan Miring (Asymmetric Folds) adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris dan membentuk sudut.
- Lipatan Menggantung adalah lipatan yang menyerupai lipatan miring, akan tetapi bagian puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga mempunyai bentuk seperti menggantung.
- Lipatan Rebah (Overturned Fold) adalah lipatan yang tertekan terus menerus sehingga mengakibatkan puncaknya melandai seperti rebahan. Terjadinya lipatan ini karena tekanan tenaga secara horizontal hanya berasal dari satu arah.
b. Patahan/Sesar (Faults)
Patahan
terjadi ketika kulit bumi yang bersifat padat dan keras mengalami retak atau
patah pada saat terjadi gerakan orogenesa. Pada patahan, massa batuan mengalami
pergeseran titik atau tempat yang semula bertampalan (kontak) kemudian
berpindah lokasi. Akibat pematahan tersebut, terdapat bagian
muka bumi yang mengalami penurunan sehingga membentuk lembah patahan (slenk/graben). Adapun bagian yang tidak
mengalami penurunan membentuk puncak patahan (horst).
Tipe-tipe dasar patahan:
1. Normal
Fault (Dip Slip Faults)
Merupakan
patahan yang memungkinkan satu blok (footwall) lapisan batuan bergerak dengan
arah relatif naik terhadap blok lainnya (hanging wall). Ciri dari patahan ini
adalah sudut kemiringan besar hingga mendekati 90 derajat.
2. Reserve
Fault
Merupakan
patahan dengan arah footwall yang relatif turun dibanding hanging wall. Ciri
dari patahan ini adalah sudut kemiringan yang relatif kecil yaitu kurang dari
45 derajat.
3. Strike Fault
Merupakan
patahan yang arahnya relatif mendatar ke kiri atau ke kanan. Arah patahan
mendatar ini tidak sepenuhnya seluruh lapisan batuan bergerak dengan arah
mendatar namun sebagian ada yang bergerak dengan arah vertikal. Bila
gerakan patahan ke kanan di sebut sesar geser sinistrial dan bila ke kiri
dinamakan sesar geser dekstral.
Gerakan
divergen
Adalah bentuk gerakan lempeng-lempeng tetonik yang saling menjauh
yang menyebabkan timbul retakan-retakan yang menjadi jalan keluar magma. Magma
ini kemudian mengalir sedikit demi sedikit sampai ke permukaan bumi. Dari magma
inilah, dapat muncul pulau-pulau vulkanik baru. Sementara gerakan divergen yang
terjadi di dasar lautan, dapat membentuk kenampakan hamparan dasar laut
atau sea floor spreading. Untuk gerakan divergen yang terjadi di
daratan, dapat membentuk lembah retak besar seperti great rift
valley di Afrika Timur.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=lrV0eZXV52E
Gerakan konvergen
Adalah gerakan lempeng-lempeng tektonik yang saling mendekat sehinggga
menimbulkan tumbukan antar lempeng. Apabila lempeng samudra menabrak lempeng
benua, maka sisi lempeng samudera akan melengkung dan masuk ke bawah lempeng
benua.
Hal ini bisa terjadi karena lempeng benua mempunyai berat jenis
yang lebih ringan daripada lempeng samudra. Proses masuknya sisi lempeng
samudra ke bawah lempeng benua ini juga dikenal dengan sebutan penunjaman (subduction).
Penunjaman ini dapat membentuk palung parit samudra dan
pegunungan. Sebagai contoh, seperti palung Peru -Cile (Peru - Chile Trench),
palung Jawa, dan Pegunungan Himalaya.
numpang promote ya min ^^
BalasHapusHayyy guys...
sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
di DEWAPK agen terpercaya di tunggu lo ^_^