Header Ads

https://edukasi-geografi.blogspot.co.id/

Penginderaan Jauh Untuk Tata Guna Lahan dan Transportasi - 2

Pemanfaatan penginderaan jauh
1. Bidang kelautan
- Inventaris kekayaan laut
- Mengamati pasang suurut air laut
- Menamati perubahaan garis pantai

2. Bidang Hidrologi
- Pemantauan derah air bersih
- Pemetaan saluran irigasi
- Pemantauan DAS

3. Bidang klimatologi
- Pemantauan Cuaca
- Pemantauan Iklim

4. Bidang SDA
- Inventaris penggunaan lahan
- Pemetaan penggunaan lahan
- Pemantauan daerah kerusakan lingkungan

5. Bidang Antariksa
- Penyelidikan tentang luar angkasa
- Pemetaan Benda Luar angkasa
- Pengamatan luar angkasa

Keunggulan penginderaan jauh
- Menggambarkan objek yang sama
- Dapat diamat 3 dimensi (dgn strereoskop)
- Waktu yang dibutuhkan singkat
- Dapat dijangkau

Kelemahan penginderaan jauh
- Biaya mahal
- Butuh keahlian khusus
- Prosesnya rumit


Menurut Hornby, citra adalah gambaran yang tampak pada cermin atau melalui lensa kamera.

Menurut Simonett, citra adalah gambaran rekaman suatu objek.

Menurut Simonet, citra adalah gambaran rekaman suatu objek (biasanya berupa gambaran foto) yang dibuahkan dengan cara optik, elektro optik, optik mekanik, atau elektronik. Pada umumnya, hal itu digunakan apabila radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan dari suatu objek tidak langsung direkam dalam film.

Menurut Ford, citra adalah gambaran visual tenaga yang direkam dengan menggunakan peranti pengindraan jauh.




Jenis-jenis Citra
Citra dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Citra Foto
Citra foto berupa lembaran-lembaran foro. Berdasarkan spectrum electromagnet yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi :

a. Citra foto berdasarkan spectrum elektromagenetik yang digunakan
Ketika memotret objek di permukaan bumi, seseorang bisa memiliki salah satu atau beberapa spectrum elektromagnetik berdasarkan kepentingannya. Untuk daerah tertutup awan, digunakan spectrum radar sistem aktif karena sinar radar dapat menembus awan.
Jenis citra foto lainnya adalah sebagai berikut ini:

  • Citra jenis pankromatik adalah citra foto dari udara yang menggunakan spectrum tampak mata. Foto udara ini sering disebut foto udara konvensional.
  • Citra foto inframerah adalah citra foto udara yang menggunakan spectrum inframerah.
  • Citra foto ultraviolet adalah citra foto udara yang menggunakan spectrum ultraviolet.
  • Citra foro orthokromatik adalah citra foto udara yang menggunakan spectrum biru hingga ungu.

b. Citra foto berdasarkan warna
Berdasarkan warna yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi dua, yaitu :

  • Foto  berwarna  semu  (false  color)  atau  foto  infra merah  berwarna.  Pada foto ini warna objek tidak sama dengan  warna foto. Misal, pada foto suatu vegetasi berwarna  merah  sedangkan  warna aslinya adalah hijau.
  • Foto warna asli (true color), yaitu foto pankromatik berwarna.  Dalam foto berwarna  asli lebih mudah  penggunaannya karena  foto  yang  tergambar mirip dengan  objek aslinya.

c. Citra foto berdasarkan sumbu kamera
Berdasarkan arah  sumbu  kamera  ke permukaan bumi,  citra  foto  dapat dibedakan  menjadi 2, yaitu :

  • Foto  vertikal atau  foto  tegak  (orto  photograph), yaitu foto  yang  dibuat dengan  sumbu kamera  tegak lurus terhadap permukaan bumi.
  • Foto  condong  atau  miring  (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi.  Sudut  ini umumnya  sebesar  10 derajat atau  lebih besar,  tetapi  bila sudut condongnya masih berkisar antara  1 – 4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan  sebagai foto vertikal.

Foto condong dibedakan menjadi menjadi dua :

  • Foto  agak  condong   (low oblique photograph), yaitu apabila pada foto tampak  cakrawalanya.
  • Foto sangat condong (high oblique photograph), yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada  foto.

d. Citra foto berdasarkan jumlah kamera
Pada pengindraan jauh, pemotretan suatu objek sering dilakukan dengan menggunakan beberapa kamera secara bersamaan. Ada juga pemotretan yang dilakukan dengan satu kamera, tetapi lensanya lebih dari satu. Cara pemotretan yang demikian menghasilkan foto udara jamak. Apabila menggunakan satu kamera yang berlensa tunggal disebut foto udara tunggal.
Untuk memperoleh kajian yang akurat, diguakan kamera berlensa jamak, spekrrum yang digunakan beberapa jenis, seperti bank biru, ungu, ultraviolet, dan inframerah. Pemotretan dilakukan secara serentak. Foto udara yang dihasilkan dengan cara demikian disebut foto udara multispektural.

e.   Berdasarkan Wahana yang Digunakan
Berdasarkan wahana  yang digunakan,  citra foto dapat  dibagi menjadi foto udara dan foto satelit.

  • Foto udara,  yaitu foto yang dibuat dari pesawat/balon udara.
  • Foto satelit atau foto orbital, yaitu foto yang dibuat dari satelit.

2) Citra Non Foto
Citra nonfoto adalah citra yang dibuat dengan menggunakan sensor elektronik. Spectrum elektromagnetik yang diterima oleh sensor, kemudian direkam pada pita magnetik. Wujud pita ini seperti pita video tape. Cara perekamannya, menggunakan sistem scanning sehingga sensor ini juga disebut scanner. Sinyal elektronik yang terekam dapat divisualisasikan pada layar komputer. Dari layar komputer, citra dapat diolah menjadi foto atau bentuk lainnya.

Citra nonfoto dapat dibedakan menjadi :
a. Citra inframerah termal
Citra inframerah termal yaitu citra nonfoto yang dibuat dengan menggunakan spectrum inframerah termal. Pemanfaatan spectrum itu didasarkan atas beda temperature tiap objek yang dipantulkan ke kamera atau sensor.

b. Citra microwave dan citra radar
Citra microwave dan citra radar adalah citra nonfoto yang dibuat dengan menggunakan spectrum microwave atau radar. Citra microwave menggunakan sumber energy buatan (sistem aktif).

c. Citra satelit
Citra satelit adalah citra nonfoto yang dibuat oleh sensor dari satelit yang mengorbit atau mengitari bumi.


Video Citra Foto Pengindraan Jauh



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.