Penginderaan Jauh Untuk Tata Guna Lahan dan Transportasi - 2
Pemanfaatan penginderaan jauh
1. Bidang kelautan
- Inventaris kekayaan laut
- Mengamati pasang suurut air laut
- Menamati perubahaan garis pantai
2. Bidang Hidrologi
- Pemantauan derah air bersih
- Pemetaan saluran irigasi
- Pemantauan DAS
3. Bidang klimatologi
- Pemantauan Cuaca
- Pemantauan Iklim
4. Bidang SDA
- Inventaris penggunaan lahan
- Pemetaan penggunaan lahan
- Pemantauan daerah kerusakan lingkungan
5. Bidang Antariksa
- Penyelidikan tentang luar angkasa
- Pemetaan Benda Luar angkasa
- Pengamatan luar angkasa
Keunggulan penginderaan jauh
- Menggambarkan objek yang sama
- Dapat diamat 3 dimensi (dgn
strereoskop)
- Waktu yang dibutuhkan singkat
- Dapat dijangkau
Kelemahan penginderaan jauh
- Biaya mahal
- Butuh keahlian khusus
- Prosesnya rumit
- Prosesnya rumit
Menurut Hornby, citra adalah gambaran yang tampak pada cermin atau melalui lensa kamera.
Menurut Simonett, citra
adalah gambaran rekaman suatu objek.
Menurut Simonet, citra adalah gambaran rekaman suatu objek (biasanya berupa
gambaran foto) yang dibuahkan dengan cara optik, elektro optik, optik mekanik,
atau elektronik. Pada umumnya, hal itu digunakan apabila radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan dari suatu objek tidak
langsung direkam dalam film.
Menurut Ford, citra
adalah gambaran visual tenaga yang direkam dengan menggunakan peranti
pengindraan jauh.
Jenis-jenis Citra
Citra dapat digolongkan
menjadi dua jenis, yaitu:
1) Citra Foto
Citra foto berupa lembaran-lembaran foro. Berdasarkan spectrum
electromagnet yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi :
a. Citra foto berdasarkan spectrum elektromagenetik yang digunakan
Ketika memotret objek di permukaan bumi, seseorang bisa memiliki salah satu
atau beberapa spectrum elektromagnetik berdasarkan kepentingannya. Untuk daerah
tertutup awan, digunakan spectrum radar sistem aktif karena sinar radar dapat
menembus awan.
Jenis citra foto lainnya
adalah sebagai berikut ini:
- Citra jenis pankromatik adalah citra foto dari udara yang menggunakan spectrum tampak mata. Foto udara ini sering disebut foto udara konvensional.
- Citra foto inframerah adalah citra foto udara yang menggunakan spectrum inframerah.
- Citra foto ultraviolet adalah citra foto udara yang menggunakan spectrum ultraviolet.
- Citra foro orthokromatik adalah citra foto udara yang menggunakan spectrum biru hingga ungu.
b. Citra foto berdasarkan warna
Berdasarkan warna yang digunakan, citra foto dibedakan
menjadi dua, yaitu :
- Foto berwarna semu (false color) atau foto infra merah berwarna. Pada foto ini warna objek tidak sama dengan warna foto. Misal, pada foto suatu vegetasi berwarna merah sedangkan warna aslinya adalah hijau.
- Foto warna asli (true color), yaitu foto pankromatik berwarna. Dalam foto berwarna asli lebih mudah penggunaannya karena foto yang tergambar mirip dengan objek aslinya.
c. Citra foto berdasarkan sumbu kamera
Berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan
bumi, citra foto dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
- Foto condong atau miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar, tetapi bila sudut condongnya masih berkisar antara 1 – 4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai foto vertikal.
Foto condong dibedakan menjadi menjadi dua :
- Foto agak condong (low oblique photograph), yaitu apabila pada foto tampak cakrawalanya.
- Foto sangat condong (high oblique photograph), yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada foto.
d. Citra foto berdasarkan jumlah kamera
Pada pengindraan jauh, pemotretan suatu objek sering dilakukan dengan
menggunakan beberapa kamera secara bersamaan. Ada juga pemotretan yang
dilakukan dengan satu kamera, tetapi lensanya lebih dari satu. Cara pemotretan
yang demikian menghasilkan foto udara jamak. Apabila menggunakan satu kamera
yang berlensa tunggal disebut foto udara tunggal.
Untuk memperoleh kajian yang akurat, diguakan kamera berlensa jamak,
spekrrum yang digunakan beberapa jenis, seperti bank biru, ungu, ultraviolet,
dan inframerah. Pemotretan dilakukan secara serentak. Foto udara yang
dihasilkan dengan cara demikian disebut foto udara multispektural.
e. Berdasarkan Wahana
yang Digunakan
Berdasarkan wahana yang
digunakan, citra foto dapat dibagi menjadi foto udara dan foto
satelit.
- Foto udara, yaitu foto yang dibuat dari pesawat/balon udara.
- Foto satelit atau foto orbital, yaitu foto yang dibuat dari satelit.
2) Citra Non Foto
Citra nonfoto adalah citra yang
dibuat dengan menggunakan sensor elektronik. Spectrum elektromagnetik yang
diterima oleh sensor, kemudian direkam pada pita magnetik. Wujud pita ini
seperti pita video tape. Cara perekamannya, menggunakan sistem scanning
sehingga sensor ini juga disebut scanner. Sinyal elektronik yang terekam dapat
divisualisasikan pada layar komputer. Dari layar komputer, citra dapat diolah
menjadi foto atau bentuk lainnya.
Citra nonfoto dapat
dibedakan menjadi :
a. Citra inframerah termal
Citra inframerah termal yaitu citra nonfoto yang dibuat dengan menggunakan
spectrum inframerah termal. Pemanfaatan spectrum itu didasarkan atas beda
temperature tiap objek yang dipantulkan ke kamera atau sensor.
b. Citra microwave dan citra radar
Citra microwave dan citra radar adalah citra nonfoto yang dibuat dengan
menggunakan spectrum microwave atau radar. Citra microwave menggunakan sumber
energy buatan (sistem aktif).
c. Citra satelit
Citra satelit adalah citra nonfoto yang dibuat oleh sensor dari satelit
yang mengorbit atau mengitari bumi.
Video Citra Foto Pengindraan Jauh
Tidak ada komentar: