Header Ads

https://edukasi-geografi.blogspot.co.id/

HIDROSFER

Hidrosfer berasal dari kata 'hidro' yang berarti air dan 'sphaire' yang berarti lapisan.
Dengan demikian, hidrosfer dapat diartikan sebagai wilayah perairan yang mengelilingi bumi.
Hidrosfer meliputi samudera, laut, sungai, danau, air tanah, mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer.
Jumlah air di bumi ini tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan.

Ada beberapa cabang dari hidrosfer yang harus diketahui, diantara yaitu:
  • Hidrologi : ilmu yang mempelajari tentang permukaan bumi dan bagian dalam bumi.
  • Geohidrologi : ilmu yang mempelajari tentang pergerakan air, persebaran dan keberadaan air yang ada di bawah tanah.
  • Glasiologi : Ilmu yang mempelajari tentang es, glester atau yang berkaitan dengan es.
  • Limnologi : ilmu yang mempelajari tentang danau.
  • Patomologi : ilmu yang mempelajari tentang air yang mengalir dipermukaan bumi, baik melalui saluran atau tidak melalui saluran.
  • Oceonografi : ilmu yang mempelajari tentang air laut secara umum.


Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan dan apabila mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya.

Unsur-Unsur dalam siklus hidrologi, sebagai berikut:
  1. Evaporasi, proses penguapan air dari badan air.
  2. Transpirasi, proses penguapan air dari tumbuhan.
  3. Evapotranspirasi, proses penguapan air yang merupakan gabungan dari daratan, sungai, danau dan tumbuhan.
  4. Kondensasi, merupakan proses berubahnya uap air menjadi partikel- partikel es dan berkumpul menjadi awan.
  5. Awan, merupakan kumpulan dari beberapa titik air atau es dengan jumlah yang cukup banyak dan juga merupakan bagian dari inti kondensasi.
  6. Angin, merupakan sesuatu yang menentukan sebuah kekuatan temperatur udara dan kondisi uap air di suatu tempat.
  7. Sublimasi, adalah proses naiknya uap air ke atas atmosfer bumi. Sumblimasi merupakan proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap air, tanpa harus melalui proses pencairan, sublimasi ini terjadi pada tahap siklus hidrologi panjang. 
  8. Adveksi, merupakan perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya namun masih dalam satu horizontal, terjadi karena adanya angin maupun perbedaan tekanan udara. Namun perlu diketahui bahwa tahapan adveksi ini tidak selalu terjadi dalam proses hidrologi, tahapan ini tidak terjadi dalam siklus hidrologi pendek.
  9. Presipitasi (Hujan), adalah air jatuh dari atmosfer ke permukan bumi, baik daratan maupun laut dalM berbagai bentuk, misalnya seperti curah hujan yang terjadi antara daerah yang beriklim tropis dan juga sedang.
  10. Rainfall Interception Loss, adalah proses ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi, tertahan beberapa saat, kemudian diuapkan kembali ke atmosfer atau diserap oleh vegetasi yang bersangkutan.
  11. Infiltrasi, adalah proses pergerakan air ke dalam pori-pori tanah.
  12. Surface Detention, adalah proses air hujan yang tidak masuk masuk kedalam tanah yang tertampung sementara dalam cekungan-cekungan permukaan tanah.
  13. Run Off (Limpasan), ialah suatu proses pergerakan air dari tempat yang tinggi menuju tempat rendah di permukaan bumi.
  14. Air Tanah (Ground Water), adalah air yang terdapat di dalam tanah atau batuan dibawah permukaan bumi yang salah satu sumbernya adalah dari air hujan.
  15. Spring Water (Mata Air), adalah air tanah yang mengalir keluar dari akuifer menuju ke permukaan bumi

Dalam proses inilah air yang mengalami siklus hidrologi akan kembali ke lapisan hidrosfer.
Dalam waktu yang berangsur- angsur, air tersebut akan kembali mengalami siklus hidrologi yang baru, dimana diawali dengan evaporasi. 

Jenis Siklus Hidrologi
Siklus Pendek

 Siklus hidrologi pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak mengalami proses adveksi.
  1. Air laut mengalami proses penguapan dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas matahari.
  2. Uap air akan mengalami kondensasi dan membentuk awan.
  3. Awan yang terbentuk akan menjadi hujan di permukaan laut.


Siklus Sedang
  1. Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas matahari.
  2. Uap air mengalami adveksi karena angin sehingga bergerak menuju daratan.
  3. Di atmosfer daratan, uap air membentuk awan dan berubah menjadi hujan.
  4. Air hujan di permukaan daratan akan mengalami run off menuju sungai dan kembali ke laut.


Siklus Panjang
  1. Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi uap air
  2. Uap air yang telah terbentuk akan mengalami proses sublimasi
  3. Kemudian awan terbentuk dengan mengandung kristal-kristal es
  4. Awan mengalami proses adveksi dan kemudian bergerak ke daratan
  5. Awan akan mengalami presipitasi dan kemudian akan turun sebagai salju
  6. Salju akan terakumulasi menjadi gletser
  7. Gletser tersebut akan mencair karena adanya pengaruh suhu udara dan membentuk aliran sungai
  8. Air yang berasal dari gletser akan mengalir di sungai tersebut kemudian akan kembali ke laut.


Banyaknya air hujan yang meresap dan mengalir di permukaan disebabkan oleh faktor berikut :
  1. Besarnya curah hujan
  2. Lamanya hujan
  3. Vegetasi penutup
  4. Kemiringan lereng


14 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.